Parenting Keluarga Qur'ani
Pola pendidikan orangtua terhadap anak ala Nabi Ibrahim a.s :
1. Memilih pasangan yang baik
Jangan sampai menyesal karena salah memilih pasangan. Mengapa demikian? karena mereka (laki - laki) akan menjadi imam. Pastikan kalau memilih pasangan, shalatnya yang baik. Kalau dia berani meninggalkan Allah maka dia akan meninggalkan kita.
Jika telah telanjur memiliki pasangan yang tidak shalih, maka bersabarlah dan berdo'alah kepada Allah karena mudah bagi Allah untuk mengubah seseorang dan tunggu keajaiban dari Allah terhadap apa perubahan manusia.
- Cerita : teman Ustadzah Oki yang menyesal karena memilih pasangan yang tidak shalat
- Cerita : Do'a orang tua yang mendo'akan anaknya karena rumah tangga anaknya yang tidak harmonis, maka beberapa jam kemudian suaminya berubah menjadi baik
- Cerita : Do'a orang tua yang mendo'akan anaknya karena rumah tangga anaknya yang tidak harmonis, maka beberapa jam kemudian suaminya berubah menjadi baik
2. Mendo'akan anak
Do'a nabi ibrahim ketika meminta Anak terdapat pada QS. Surat Ali Imran : 38
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Wahai Rabbku, berilah aku keturanan yang shalih.”
Doa menjadi anak yang shalih/ah dalam QS. Al - Furqan : 74
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي
"Wahai Robbku, ilhamkanlah padaku untuk bersyukur atas nikmatmu yang telah Engkau karuniakan padaku juga pada orang tuaku. Dan ilhamkanlah padaku untuk melakukan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan perbaikilah keturunanku"
Do'a Nabi Zakariyya as dalam QS. Ali Imran : 38
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
"Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa"."
3. Menjadi orangtua teladan
QS. Hud : 75
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُنِيبٌ
Sesungguhnya Ibrahim itu benar-benar seorang yang penyantun lagi penghiba dan suka kembali kepada Allah.
QS. At Tahrim : 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Bagaimana cara anak ga main gadget? Ya, orangtuanya ga boleh main hp di depan anaknya atau jangan kasih handphone biar anak diam dan ibu bebas beraktifitas.
Anak diusia kurang dari 8 tahun adalah pengingat terbaik . Maka jangan memperlihatkan hal - hal buruk di depan anak. Ketika suami istri berantem, ajak suami untuk berbicara jangan di depan anak. Perlihatkanlah hal hal yang baik di depan anak, seperti tilawah Al - Qur'an ,dll.
- Cerita : Temen Umma yang tidak pernah memori orangtuanya tentram saat masih kecil
4. Memilih lingkungan yang baik
Nabi Ibrahim berdo'a ketika di Makkah tertulis dalam QS Ibrahim : 37
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."
- Cerita : Temen Umma pindah ke perumahan yang dekat dengan masjid agar anak bisa terbawa lingkungan yang baik
5. Pola komunikasi yang komunikatif dan demokratif
Nabi Ibrahim tidak otoriter terhadap anak, sebagaimana Nabi Ibrahim bertanya pada Nabi Ismail ketika akan disembelih terdapat dalam QS. Ibrahim : 102
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". "
- Cerita : Maryam marah karena Umma ceramah, tapi umma coba berkomunikasi dg demokratif kepada Maryam
6. Menjadikan Allah satu - satunya dan paling utama
QS . As- Saffat : 103
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).
Ayat selanjutnya menceritakan Ayah dan Anak berserah diri kepada Allah menjadikan Allah sebagai satu satunya dan yang paling utama.
Maka, kita sebagai orangtua libatkanlah Allah dalam segala sesuatu dan terapkan kepada anak. misalnya mau boneka, ice cream dll ajarkanlah untuk "Minta dulu sama Allah" , karena Allah lah yang menggerakan hati orang untuk memberikan kita sesuatu.
- Cerita : Umma pengen mangga dan minta kepada Allah dan Alhamdulillah ketika ceramah umma dibayar pake mangga
7. Beribadah bersama anak
QS. Al Baqarah 127
وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
8. Mempersiapkannya menjadi pemimpin
QS. Al Baqarah 124
وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".
Zalim ini terbagi menjadi 3 :
1. Zalim kepada Allah
2. Zalim kepada orang lain
3. Zalim kepada diri sendiri
Kewajiban kita memastikan anak kita adalah kuat . Baik kuat mental, psikologisnya dan semuanya. Agar ketika kita meninggal telah selesai terhadap anak.
Ketika ada masalah , kuncinya : "Perbaiki hubungan kepada Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungan dengan manusia yang lain."
Komentar
Posting Komentar